KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL
Pengertian status gizi
Status gizi adalah
ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak yang diindikasikan oleh
berat badan dan tinggi badan anak.
Status gizi juga didefinisikan sebagai status
kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan
nutrient. Penelitian status gizi merupakan pengukuran yang didasarkan pada data
antropometri serta biokimia dan riwayat diit (Beck. 2000 : 1).
Manfaat Nutrisi
a. Nutrisi untuk pertumbuhan.
Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan
dipelihara. Semua organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang
rusak diganti. Kulit dan rambut terus berganti, sel – sel tubuh terus
bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak dan mengolah zat makanan yang masak agar zat
makanan dapat dipakai untuk pekerjaan tubuh
b. Makanan sebagai suku cadang.
Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan
dipelihara. Semua organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang
rusak diganti. Kulit dan rambut terus berganti, sel – sel tubuh terus
bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak dan mengolah zat makanan yang masak agar zat
makanan dapat dipakai untuk pekerjaan tubuh.
Untuk itu, setelah sakit kita perlu banyak makan
makanan bergizi. Begitu juga untuk yang menjalani operasi atau yang baru melahirkan.
c. Makanan sebagai bensin tubuh.
Makanan juga dibutuhkan untuk melakukan kegiatan
sehari-hari seperti mandi, menyapu, juga berkebun. Dalam keadaan tidurpun tubuh
tetap membutuhkan tenaga untuk bernafas, degup jantung, serta tenaga memasak
zat makanan dan memakainya. Namun, makanan perlu diatur agar sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Jumlahnya harus memadai, dan mutunya sesuai dengan kebutuhan
sehari-hari (Nadesul, 1995 : 68).
Cara Pengukuran Status Gizi
Kenaikan berat badan ibu hamil secara tepat tidak
diketahui. Hal ini diketahui bahwa kenaikan berat badan ibu selama kehamilan
memberikan kontribusi yang sangat penting bagi proses dan output persalinan.
Peningkatan berat badan yang adekuat akan memperkecil terjadinya resiko
terjadinya persalinan small gestational age (SGA) atau preterm.Kebutuhan
peningkatan berat badan untuk setiap wanita berbeda-beda. Faktor yang
mempengaruhi besarnya kebutuhan berat badan ditentukan oleh tinggi badan dan
berat badan, apakah wanita tersebut memiliki berat badan normal, kurang atau
lebih sebelum kehamilan. Metode yang biasa digunakan dalam menentukan kondisi
berat badan dan tinggi badan adalah body mass index (BMI). Formula ini
digunakan untuk menghitung BMI adalah
BMI = Berat/Tinggi2
BMI dapat diintepretasikan dalam kategori
sebagai berikut :
b. 19,8 sampai dengan 26,0 normal
c. 26,0 sampai dengan 29 adalah berat lebih atau
tinggi
d. Lebih dari 29 obesitas.
Wanita dengan kategori rendah, peningkatan berat
badan idealnya saat hamil adalah 12,5 sampai dengan 18 kg. Sedangkan untuk
wanita dengan BMI normal, peningkatan berat badan idealnya pada saat hamil
adalah 11,5 sampai dengan 16 kg dan untuk wanita dengan BMI yang lain,
peningkatan berat badannya antara 7 sampai dengan 11,5. Remaja disarankan untuk
meningkatkan berat badannya lebih dari porsi yang ditetapkan karena ditakutkan
jika mengikuti porsi diatas maka janinnya kecil. Remaja yang mengalami sakit
selama 2 – 3 tahun setelah memperoleh haid pertamanya diperkirakan memiliki
resiko tinggi disebabkan oleh permasalahan nutrisi karena telah ditetapkan
bahwa ibu dan janin memliki ketergantungan pada nutrisi.Telah ditemukan bukti
bahwa wanita yang memiliki usia sampai dengan 19 tahun kebutuhan nutrisinya
pada saat kehamilan harus sangat diperhatikan terutama melalui bimbingan.
Wanita dengan tinggi badan kurang dari 157 cm kenaikan berat badannya
disarankan mendekati batas bawah kenaikan berat badan yang direkomendasikan
untuk mengurangi meningkatnya resiko akibat timbulnya komplikasi yang sifatnya
mekanis.
Untuk kehamilan kembar pada saat ini belum
ditemukan rekomendasi yang sesuai dengan menggunakan dasar BMI. Pada kehamilan
kembar untuk memperoleh hasil yang terbaik disarankan untuk menaikan berat
badan sebesar 20 kg (Wong, 1997 : 180).
Pola Kenaikan berat badan
Kenaikan berat badan memegang peranan penting
dalam kehamilan. Kenaikan berat badan rendah pada awal kehamilan akan
menyebabkan terjadinya SGA pada janin. Kenaikan berat badan yang tidak adekuat
pada setengah akhir kehamilan berdasarkan hasil pengamatan menunjukan
terjadinya kelahiran preterm. Resiko ini ditemukan waupun pada akhir kemilan
dicapai sesuai dengan range yang direkomendasikan.
Kenaikan berat badan optimal tergantung pada
tahapan kehamilan. Pada trimester pertama dan kedua kenaikan berat badan banyak
disebabkan oleh kenaikan organ pendukung kehamilan, sedangkan pada trimester
ketiga yang mempengaruhi kenaikan berat badan adalah pertumbuhan janin. Pada
trimester kenaikan berat badan rata-rata adalah antara 1 sampai dengan 2 kg
pada wanita. Untuk trimester kedua dan ketiga pada wanita dengan berat badan
normal kenaikannya diharapkan 0,4 kg per minggu. Untuk wanita dengan berat
badan lebih, kenaikan berat badannya adalah 0,3 kg dan untuk wanita dengan berat
badan kurang kenaikannya adalah 0,5. Untuk asupan kalori pada trimester pertama
diharpakan tidak ada perubahan dari kebiasaan, pada trimester kedua dan ketiga
asupan kalorinya harus dinaikan sebesar 300 kkal per hari lebih dari biasanya.
Kenaikan ini dapat dicapai dengan mudah melalui asupan susu, yogurt, atau keju,
buah-buahan, sayuran, sereal, nasi atau roti.
Sebuah bagan disusun untuk memonitor
perkembangan kenaikan berat badan selama kehamilan untuk wanita dengan berat
badan normal, kurang atau lebih. Kenaikan berat badan dicatakan sesuai dengan
hasil pengukuran. Setiap ibu hamil diharapkan dapat mengerti pola peningkatan
berat badan dan kenaikan berat badan yang direkomendasikan. Untuk meningkatkan
pengendalian kenaikan berat badan sangath membutuhkan peran ibu hamil sendiri
dalam memantau kenaikan berat badannya danb berusaha memenuhi kenaikan berat
badan sesuai dengan yang direkomendasikan oleh BMI.
Kenaikan berat badan yang tidak adekuat (kurang
dari 1 kg perbulan untuk wanita normal, 0,5 kg perhari untuk wanita dengan
berat badan kurang) atau kenaikan berat badan berlebih (3 kg / bulan) harus
segera memperoleh perhatian. Kemungkinan penyimpangan dari berat yang
direkomendasikan diantaranya adalah kesalahan pengukuran, kesalahan pencatatan,
pengaruh berat pakaian, dan terjadinya akumulasi cairan. Kenaikan berat badan
yang terlalu tinggi disebabkan oleh akumulasi cairan, kenaikannya lebih dari 3
kg perbulan, terutama setelah 21 minggu usia kehamilan, dan dapat menyebabkan
terjadinya hipertensi (Wong, 1997 : 180). Penelitian yang dilakukan oleh
Yudomustopo (2007) menunjukkan adanya hubungan antara hipertensi dengan
terjadinya persalinan preterm, dimana pada 68% ibu yang menderita hipertensi,
mengalami persalinan preterm.
Gizi pada Ibu Hamil
Kehamilan adalah suatu kejadian yang hampir
selalu ditunggu-tungguSaat ini pun Ibu pada umumnya sudah mengerti bagaimana
seharusnya ia lebih menjaga kondisi tubuh demi untuk kelancaran kehamilan dan
perkembangan janin dalam kandungan. Jika sebelumnya ia makan hanya untuk
dirinya sendiri, kini ia harus mencukupi kebutuhan gizinya untuk janinnya pula.
Normalnya, sang ibu mengalami peningkatan berat
badan selama kehamilan berlangsung. Kenaikan berat badan yang optimal akan
berdampak baik pada kehamilan maupun output persalinannya kelak. Dengan berat
badan yang ideal untuk seorang ibu hamil, pertumbuhan janin pada umumnya akan
berlangsung normal. Komplikasi timbulnya gangguan kesehatan dan penyakit lain
juga bisa dihindari. Hal ini pun memberikan efek pada pasca persalinan yaitu
kesehatan ibu selama laktasi.
Menurut National Academy of Science, variasi
kenaikan berat badan ibu hamil tergantung pada berat badan ibu sebelum hamil.
Khususnya bisa diketahui dengan menilai body mass index (BMI). Berikut
rekomendasi yang disarankan untuk kenaikan total berat badan pada ibu hamil
berdasarkan berat badan sebelum hamil.
Untuk bisa mencukupi dan menyeimbangkan gizi
pada saat hamil dan menyusui, komposisi zat gizi harus diperhatikan. Kalori
dicukupi namun jangan terlalu banyak, hanya 17%, protein 25% dan vitamin dan
mineral 20 – 100%.
Pemberian suplemen vitamin dan mineral ternyata
masih merupakan pro dan kontra. Menurut keterangan yang bersumber dari
Institute of Medicine (USA), semua suplemen vitamin dan mineral kecuali Fe
tidak ada menfaatnya. Namun tetap saja hal itu menjadi pro dan kontra sehingga
beberapa pihak dari kalangan medis masih menjadikan suplemen vitamin dan
mineral sebagai suplemen ibu hamil untuk menjamin tercukupinya zat gizi pada
bumil tersebut.
Ibu hamil seharusnya memiliki kadar hemoglobin
(Hb) > 11 g/dl. Pada saat post partum minimal harus 10 g/dl. Jika ibu
mengalami anemia terutama penyebab yang paling sering adalah karena kekurangan
zat besi (Fe) risiko persalinan yang abnormal akan meningkat, demikian pula
dengan risiko infeksi ibu dan kecenderungan perdarahan yang akan berdampak pada
morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Kondisi anemia kekurangan zat besi
puncaknya sering terjadi pada trimester II dan III. Kondisi tersebut bisa saja
disebabkan karena asupan Fe yang kurang, adanya infeksi parasit dan interval
kehamilan yang pendek. Keadaan anemia seringkali menyebabkan ibu jatuh dalam
kondisi mudah lelah, kekuatan fisik menurun, timbulnya gejala kardiovaskuler,
predisposisi infeksi, risiko peripartum blood loss, dan risiko gangguan
penyembuhan luka. Sedangkan bagi janin kondisi kekurangan Fe hingga < 9 g/dl
meningkatkan risiko persalinan preterm, intrauterine growth retardation (IUGR),
dan intrauterine fetal death (IUFD). Plasenta pun terkena imbasnya yaitu bisa mengalami
hipoksia kronik dan angiogenesis. Hipotesis Baker mengatakan bahwa terdapat
hubungan antara gangguan pada plasenta dan pertumbuhan janin yang mempengaruhi
risiko berkembangnya penyakit pada janin tersebut setelah dewasa seperti
timbulnya penyakit kardiovaskuler dan diabetes mellitus.
Vitamin A untuk ibu dan bayi berguna sebagai
imunomodulator bagi kekebalan mukosa. Namun penggunaanya tidak boleh terlampau
banyak. Suplemen vitamin A tidak boleh melebihi dosis yang telah
direkomendasikan dalam Recommended Dietary Allowance yaitu sejumlah > 15.000
IU/hari. Konsumsi yang terlalu banyak akan meningkatkan risiko cacat bawaan
janin.
Kebutuhan kalium dan fosfor umumnya pada ibu
hamil tidak meningkat. Namun jika diet kalsium rata-rata kurang dari yang
dianjurkan untuk orang sehat dan normal yaitu sejumlah < 600 per hari
ditakutkan akan meningkatkan risiko terjadinya pre eklampsia dan kualitas bayi
yang menurun. Namun hal ini masih menjadi perdebatan pula tentang kebenarannya.
Zinc, termasuk mineral yang penting dikonsumsi
oleh ibu. Diet rendah zinc akan meningkatkan risiko janin lahir prematur, berat
badan lahir rendah dan cacat bawaan. Zinc ditengarai mampu meningkatkan berat
lahir dan lingkar kepala. Untuk itu, konsumsi Zinc paling tidak harus sudah
dimulai sejak hamil 19 minggu dengan dosis 15 mg/hari.
Jika mengamati suplemen ibu hamil, beberapa
komponen diantaranya adalah asam folat, AA DHA, FOS (Prebiotik) dan Ginger.
Kekurangan Asam folat kurang dari 0,24 mg/hari pada kehamilan < 28 minggu
akan meningkatkan risiko cacat pada janin, persalinan kurang bulan, serta berat
bayi lahir rendah, misalnya meningocele. Defisiensi asam folat juga mengganggu
pertumbuhan sistem saraf pusat, jika terjadi gangguan pada hari ke-16 pasca
fertilisasi akan berdampak pada pembentukan kepala yang terjadi pada hari ke-22
hingga 26 sehingga bisa terjadi encephali, bayi tanpa tempurung kepala dan
otak. Hal tersebut juga bisa berdampak pada gangguan pembentukan tulang
belakang sehingga janin bisa menderita spina bifida.
Pada ibu yang mengalami kondisi defisiensi asam
folat disertai dengan defisiensi vitamin B6, B12, penyakit ginjal, hati, serta
minum obat-obatan akan terjadi hiperhomosisteinemia. Keadaan ini berpotensi
menyebabkan berbagai cacat bawaan seperti kelainan jantung, pembuluh darah,
kelainan saraf pusat, abortus, prematuritas, solusio plasenta, janin mati dalam
kandungan (IUFD), pre-eklamsia, maupun eklamsia. Pencegahan yang bisa dilakukan
adalah dengan pemenuhan kebutuhan vitamin B6, B12 dan asam folat selama hamil.
Kebutuhan asam folat untuk wanita tidak hamil adalah sebesar 100 mg/hari
sedangkan untuk wanita hamil adalah berkisar antara 500 – 1000 mg/hari. Bagi
ibu-ibu yang pernah melahirkan bayi dengan kelainan saraf pusat dianjurkan
untuk mengkonsumsi asam folat dengan dosis 4000 mg (4 mg)/hari mulai 1 bulan
sebelum hamil sampai dengan usia hamil 3 bulan. Rekomendasi yang dianjurkan CDC
tahun 1992 terbagi dalam dosis profilaksis 0,4 mg / hari untuk wanita usia
reproduksi serta dosis 4 mg / hari mulai 1 bulan sebelum rencana kehamilan
sampai dengan trimester 1, untuk wanita dengan risiko terjadinya kecacatan
syaraf janin. Asam folat banyak terdapat pada kacang-kacangan dan buah-buahan.
Namun dalam makanan ini keadaan bahan asam folat yaitu poliglutamat, bersifat
tidak stabil. Mengonsumsi suplemen asam folat, karena dalam suplemen ia
berbentuk monoglutamat yang lebih stabil.
Lemak yang baik bagi pertumbuhan janin adalah
jenis LC PUFA (long chain poly-unsaturated fatty acid) yang terdiri dari asam
amino, DHA dan asam lemak tak jenuh yang diperlukan untuk pembentukan otak,
hati dan retina. Dengan cukupnya zat-zat tersebut diharapkan bayi akan lahir
dalam usia cukup bulan. AA dan DHA berperan dalam pembentukan membran sel,
endothel, serta jaringan saraf. Pada kehamilan bermanfaat untuk mencapai berat
lahir yang optimal, mencukupkan usia kehamilan dan mencegah preeklampsia. Pada
ibu menyusui juga bermanfaat untuk mencapai tumbuh kembang bayi yang optimal.
Salah satu komposisi suplemen ibu hamil yaitu
Zingiber officinale yang di Indonesia dikenal dengan nama jahe. Bahan ini
sebenarnya masih dipertanyakan efek terapeutiknya. Menurut Tyler dan Foster,
1996, fungsinya saat ini merupakan obat herbal untuk memperbaiki distress
saluran pencernaan. Misalnya untuk mengurangi insiden mual dan muntah selama
kehamilan. Menurut Backon 1991, jahe meningkatkan aktivitas tromboksan
sintetase yang berdampak pada testosteron – binding, memodifikasi sex steroid
dependent serta diferensiasi otak janin. Namun hal tersebut masih dipertanyakan
pula oleh para ahli. Efek jahe tersebut tergantung pula pada dosis dan durasi
konsumsinya.
Salah satu lagi bahan yang bermanfaat bagi ibu
hamil adalah prebiotik. Bahan berasal dari jenis fruktoolgisakarida (FOS),
tidak dihidrolisis maupun diabsorbsi di saluran cerna bagian atas. Memiliki
mekanisme kerja merangsang pertumbuhan bakteri komensal dalam kolon
(Bifidobacteria dan Lactobacillus), merubah mikroflora menjadi bermanfaat,
menjaga kesehatan usus, menambah jumlah spesimen saccharolitic serta mengurangi
mikroorgansime yang patogen. Oligosakarida dalam makanan diubah mnejadi
fruktosa kemudian dibuah lagi mnejadi fruktooligosakarida (FOS) sehingga
berfungsi sebagai prebiotik. Prebiotik ini juga berfungsi untuk melindungi
mukosa saluran cerna dari infeksi, menurunkan pH usus, menekan pertumbuhan
bakteri patogen, menghasilkan vitamin K, mengaktifkan fungsi usus, maupun
menstimulasi respon imun.
Dengan memahami manfaat nutrisi pada bumil,
dapat diketahui apakah seorang ibu hamil berisiko mengalami kondisi kekurangan
nutrisi. Hal tersebut dapat dicurigai bila menemui ibu hamil yang memiliki
indeks massa tubuh yang abnormal, berat badan yang abnormal, hamil dalam usia
terlalu muda, ada riwayat pernah melahirkan prematur dan BBLR, menderita
penyakit kronis, kehamilan ganda, gangguan makan (Pica) dan menderita penyakit
alergi (Andra, 2007).
Kebutuhan
Gizi Ibu Hamil
Bahagia sekali ketika dokter menyatakan bahwa akan ada kehidupan di rahim anda. Untuk mempersiapkan hadirnya sang buah hati, perlu bagi ibu, tentu saja dengan dibantu sang suami untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Termasuk mempersiapkan kebutuhan gizi yang cukup untuk kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin.
Seorang ibu hamil memiliki kebutuhan gizi khusus. Beberapa kebutuhan gizi ibu hamil dapat ditutupi oleh makanan sehat yang seimbang. Selain pilihan makanan sehat, pada saat kehamilan dibutuhkan vitamin. Idealnya adalah tiga bulan sebelum kehamilan. Hal ini dapat membantu mendapatkan gizi yang dibutuhkan. Namun, terkadang diperlukan tambahan makanan, bahkan suplemen sesuai kebutuhan. Berikut adalah beberapa syarat makanan sehat bagi ibu hamil:
- Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan tubuh anda dan pertumbuhan bayi
- Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi (meliputi protein, lemak, vitamin, mineral)
- Dapat menghindarkan pengaruh negatif bagi bayi
- Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat, kadar gula darah, dan tekanan darah.
Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat. Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang baru. Selain itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai tenaga untuk proses metabolisme jaringan baru. Namun dengan adanya pertambahan kebutuhan kalori ini tidak lantas menjadikan anda terlalu banyak makan. Tubuh anda memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada kehamilan. Dari jumlah tersebut, berarti setiap harinya sekitar 300 tambahan kalori dibutuhkan ibu hamil. Memang cukup sulit untuk mengetahui berapa kalori yang telah dikonsumsi setiap harinya. Untuk jangka pendek, gunakanlah rasa lapar anda sebagai panduan kebutuhan kalori. Monitorlah berat badan anda untuk membantu menilai apakah anda mengkonsumsi makanan sejumlah kalori yang tepat. Mungkin saja anda membutuhkan bantuan dokter ataupun ahli gizi untuk membantu anda dalam mencukupi kebutuhan kalori selama kehamilan.
Anda membutuhkan protein lebih banyak selama kehamilan dibandingkan waktu-waktu lain di seluruh hidup anda. Hal ini dikarenakan protein diperlukan untuk pertumbuhan jaringan pada janin. Ibu hamil membutuhkan sekitar 75 gram protein setiap harinya, lebih banyak 25 gram dibandingkan yang lain. Menambahkan protein ke dalam makanan merupakan cara yang efektif untuk menambah kalori sekaligus memenuhi kebutuhan protein. Produk hewani seperti daging, ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut merupakan
sumber protein. Selain itu protein juga bisa
didapat dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tempe, tahu,
oncom, dan lainnya.
Folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam perkembangan embrio. Folat juga membantu mencegah neural tube defect, yaitu cacat pada otak dan tulang belakang. Kekurangan folat juga dapat meningkatkan kehamilan kurang umur (prematur), bayi dengan berat badan lahir rendah (bayi berat lahir rendah/BBLR), dan pertumbuhan janin yang kurang. Sebenarnya, asam folat sangat diperlukan terutama sebelum kehamilan dan pada awal kehamilan. Namun, ibu hamil tetap harus melanjutkan konsumsi folat. 600 mg folat disarankan untuk ibu hamil. Folat dapat didapatkan dari suplementasi asam folat. Sayuran berwarna hijau (seperti bayam, asparagus), jus jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti gandum merupakan sumber alami yang mengandung folat.
Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi tidak cukup umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi. Kebutuhan zat besi bagi ibu hamil yaitu sekitar 27 mg sehari. Selain dari suplemen, zat besi bisa didapatkan secara alami dari daging merah, ikan, unggas, sereal sarapan yang telah difortifikasi zat besi, dan kacang-kacangan.
Dari beberapa studi dilaporkan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar zar seng rendah dalam makanannya berisiko melahirkan prematur dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Sedangkan uji klinis suplementasi zat seng tidak didapatkan kejelasan mengenai keuntungan mengkonsumsi seng dalam jumlah yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat seng dalam jumlah cukup bagi merupakan langkah antisipatif yang dapat dilakukan. Zat seng dapat ditemukan secara alami pada daging merah, gandum utuh, kacang-kacangan, polong-polongan, dan beberapa sereal sarapan yang telah difortifikasi. Pada umumnya, wanita tidak membutuhkan tambahan suplemen. Namun anda dapat mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng sehari) jika anda dalam kondisi yang kurang sehat.
Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari. Paling banyak ketika trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot, dan sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar 1000 mg per hari. Sumber kalsium dari makanan diantaranya produk susu seperti susu, keju, yogurt. Selain itu ikan teri juga merupakan sumber kalsium yang baik.
Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya. Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Wanita hamil setiap harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C per hari. Anda dapat dengan mudah mendapatkan vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.
Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi penglihatan, imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Vitamin A dapat ditemukan pada buah-buahan dan sayuran berwarna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur, dan lainnya.
Menjadi ibu hamil membawa banyak perubahan keseharian anda. Salah satu perubahan yang cukup besar adalah perubahan pola makan. Berikut beberapa tips mengenai pola makan bagi ibu hamil:
- Konsumsilah makanan dengan jumlah lebih banyak dari piramida makanan bagian bawah. Kemudian tambahkan dengan sayuran dan protein, buah, produk susu, dan terakhir makanan berlemak. Dengan konsep paramida, makin ke bawah, makin besar kebutuhan yang harus dipenuhi setiap harinya.
- Menu yang bervariasi pada makanan sangat penting. Hal ini membantu mendapatkan kebutuhan vitamin dan mineral dari makanan yang anda konsumsi. Variasi menu juga membantu mencegah kebosanan.
- Bawalah selalu air putih. Minum air dalam jumlah cukup dapat membantu kehamilan sehat. Dengan cukup air, kulit ibu lebih sehat (lebih elastis), serta dapat mengurangi gejala kehamilan umum seperti sembelit, bengkak, dan sebagainya. Minum cukup 8 gelas air sehari. Minuman lain seperti soda, kopi tidak boleh dihitung sebagai perhitungan 8 gelas air.
- Makanlah dalam jumlah sedikit jika anda memiliki masalah mual atau muntah atau pengurangan ruang di perut ketika hamil. Mengkonsumsi makanan dalam jumlah kecil (namun sering) dapat membantu mengatur kadar gula darah yang membuat anda merasa nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
- Selalu ingat bahwa penambahan berat badan saat kehamilan merupakan bagian penting dari kehamilan. Hindari diet ataupun pantang pada makanan tanpa berdiskusi dengan praktisi kesehatan anda. Makan baik selama kehamilan dapat memastikan pertambahan berat badan dan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan selama hamil.
- Vitamin maupun suplemen tidak dimaksudkan untuk mengganti asupan makanan anda selama kehamilan. Suplemen dan vitamin dimaksudkan untuk membantu mencukupi kebutuhan yang diperlukan ibu hamil. Anda bisa saja mengkonsumsi banyak vitamin, namun beberapa vitamin (seperti vitamin A) dalam jumlah besar dapat menyebabkan kecacatan. Pastikan anda memberitahukan suplemen vitamin kepada praktisi kesehatan.
Yang perlu diingat
adalah bahwa mengkonsumsi makanan selama kehamilan untuk dua orang (ibu dan si
jabang bayi) bukan berarti jumlah makanan tidak terkontrol. Yang penting adalah
kandungan makanan dalam jumlah yang cukup. Semoga kehamilan anda berjalan
lancar.
Kebutuhan Gizi Ibu hamil
Bagi
ibu hamil dalam mengkonsumsi makanan yang harus diperhatikan adalah vitamin dan
mineral karena penting bagi kesehatan dirinya dan janin. Nutrisi yang
dibutuhkan selama kehamilan antara lain:
- Protein, sangat besar peranannya dalam memproduksi sel-sel darah.
- Karbohidrat, dibutuhkan untuk energi tubuh sehari-hari.
- Kalsium, di masa kehamilan, kalsium penting untuk membantu pertumbuhan si jabang bayi.
- Zat besi, amat penting dalam membantu proses produksi sel-sel darah merah, utamanya untuk mencegah timbulnya anemia.
- Asam folik, berdasar beberapa temuan para pakar kesehatan, wanita hamil yang kekurangan asam folik besar risikonya mengalami keguguran ataupun kerusakan pada janin.
- Lemak, bagi wanita hamil, lemak besar sekali manfaatnya untuk cadangan energi tubuh, agar sebentar-sebentar tubuh tidak terasa lelah. Conectique.com)
NUTRISI
PENTING SELAMA HAMIL
Seiring
pertambahan usia kandungan, maka kebutuhan gizi ibu hamil akan meningkat,
terutama setelah memasuki kehamilan trimester kedua. Sebab pada saat itu,
pertumbuhan janin berlangsung pesat – terutama perkembangan otak dan susunan
syaraf — dan membutuhkan asupan gizi yang optimal.
Nutrisi
yang diperlukan adalah:
- Karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori dapat diperoleh dari serealia, umbi-umbian.
- Protein sebagai sumber zat pembangun dapat diperoleh dari daging, ikan, telur dan kacang-kacangan.
- Mineral sebagai zat pengatur dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur – sayuran.
- Vitamin B kompleks berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung agar berfungsi secara normal. Dapat dijumpai pada serealia, biji – bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi, telur dan produk susu.
- Vitamin D berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi Anda. Sumbernya terdapat pada minyak hati ikan, kuning telur dan susu.
- Vitamin E berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Makanlah lembaga biji-bijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau.
- Asam folat berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah, banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan brokoli. Pada buah-buahan, asam folat terdapat dalam jeruk, pisang, wortel dan tomat. Kebutuhan asam folat selama hamil adalah 800 mcg per hari, terutama pada 12 minggu pertama kehamilan. Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan otak, sampai cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak janin.
- Zat besi yang dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia, banyak terdapat pada sayuran hijau (seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya), daging dan hati.
- Kalsium, diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu hamil dari osteoporosis Jika kebutuhan kalsium ibu hamil tidak tercukupi, maka kekurangan kalsium akan diambil dari tulang ibu. Sumber kalsium yang lain adalah sayuran hijau dan kacang-kacangan. Saat ini kalsium paling baik diperoleh dari susu serta produk olahannya. Susu juga mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, D, B2, B3, dan vitamin C. (conectique.com)
KEBUTUHAN GIZI
* Kalori
Selama
hamil, ibu membutuhkan tambahan energi/kalori untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, juga plasenta, jaringan payudara, cadangan lemak, serta
untuk perubahan metabolisme yang terjadi. Di trimester II dan III, kebutuhan
kalori tambahan ini berkisar 300 kalori per hari dibanding saat tidak hamil.
Berdasarkan perhitungan, pada akhir kehamilan dibutuhkan sekitar 80.000 kalori
lebih banyak dari kebutuhan kalori sebelum hamil.
* Protein
Kebutuhan
protein bagi wanita hamil adalah sekitar 60 gram. Artinya, wanita hamil butuh
protein 10-15 gram lebih tinggi dari kebutuhan wanita yang tidak hamil. Protein
tersebut dibutuhkan untuk membentuk jaringan baru, maupun plasenta dan janin.
Protein juga dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan diferensiasi sel.
* Lemak
Pertumbuhan
dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan lemak sebagai sumber
kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga yang vital dan untuk pertumbuhan
jaringan plasenta. Pada kehamilan yang normal, kadar lemak dalam aliran darah
akan meningkat pada akhir trimester III. Tubuh wanita hamil juga menyimpan
lemak yang akan mendukung persiapannya untuk menyusui setelah bayi lahir.
* Karbohidrat
Karbohidrat
merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan.
Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan
karbohidrat sebagai sumber kalori utama. Pilihan yang dianjurkan adalah
karbohidrat kompleks seperti roti, serealia, nasi dan pasta. Selain mengandung
vitamin dan mineral, karbohidrat kompleks juga meningkatkan asupan serat yang
dianjurkan selama hamil untuk mencegah terjadinya konstipasi atau sulit buang
air besar dan wasir.
* Vitamin dan mineral
Wanita
hamil juga membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dibanding sebelum
hamil. Ini perlu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta
proses diferensiasi sel. Tak cuma itu. Tambahan zat gizi lain yang penting juga
dibutuhkan untuk membantu proses metabolisme energi seperti vitamin B1, vitamin
B2, niasin, dan asam pantotenat. Vitamin B6 dan B12 diperlukan untuk membentuk
DNA dan sel-sel darah merah, sedangkan Vitamin B6 juga berperan penting dalam
metabolisme asam amino.
Kebutuhan
vitamin A dan C juga meningkat selama hamil. Begitu juga kebutuhan mineral,
terutama magnesium dan zat besi. Magnesium dibutuhkan untuk mendukung
pertumbuhan dari jaringan lunak. Sedangkan zat besi dibutuhkan untuk membentuk
sel darah merah dan sangat penting untuk pertumbuhan dan metabolisme energi,
disamping untuk meminimalkan peluang terjadinya anemia. Kebutuhan zat besi
menjadi dua kali lipat dibandingkan sebelum hamil.
DAMPAK KURANG GIZI
Kekurangan
asupan gizi pada trimester I dikaitkan dengan tingginya kejadian bayi lahir
prematur, kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat bayi. Sedangkan
kekurangan energi terjadi pada trimester II
dan
III dapat menghambat pertumbuhan janin atau tak berkembang sesuai usia
kehamilannya. Contoh konkretnya adalah kekurangan zat besi yang terbilang paling
sering dialami saat hamil. Gangguan ini membuat ibu mengalami anemia alias
kekurangan sel darah merah. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan
anemia, selain kelainan bawaan pada bayi, dan keguguran.
Padahal,
tak sulit memperoleh tambahan zat besi dan asam folat ini. Selain dari
suplemen, juga dari bahan makanan yang disantapnya. Namun ibu hamil tak
dianjurkan mengonsumsi suplemen multivitamin karena kelebihan vitamin A dan D
dosis tinggi dalam tubuh justru dapat menimbulkan penumpukan yang berefek
negatif. Suplemen dalam bentuk jejamuan juga tidak dianjurkan jika kebersihan
dan keamanan bahannya tidak terjamin.
ANJURAN KHUSUS
Ibu
hamil sebaiknya mengonsumsi sedikitnya dua gelas susu sehari atau kalau tidak,
santaplah hasil produksi ternak lainnya. Ingat, keanekaragaman bahan makanan
merupakan kunci dari menu makanan bergizi seimbang. Kebutuhan kalori mudah
didapat dari tambahan porsi biji-bijian, sayuran, buah dan susu rendah lemak.
Jika ibu baru mengonsumsi menu bergizi setelah beberapa minggu kehamilan,
diharapkan keterlambatannya tidak melampui masa trimester II yang merupakan
masa pertumbuhan janin terbesar.
Bagi
ibu hamil sebenarnya tidak ada makanan yang benar-benar harus dihindari,
kecuali alkohol. Namun bila ibu mengalami keluhan mual-muntah, maka ia tidak
dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dapat merangsang keluhan
mual-muntahnya. Contohnya adalah durian. Jika tidak ada keluhan, buah ini boleh
dikonsumsi selama hamil asalkan jumlahnya wajar, yaitu sekitar 35 gram dalam
sehari.
Olahan
apa pun seperti makanan yang dibakar boleh saja disantap asalkan benar-benar
matang dan tidak dikonsumsi bagian gosongnya. Selanjutnya, apabila ibu hamil
telah mengonsumsi menu makanan sesuai anjuran, maka camilan tanpa kalori
boleh-boleh saja dikonsumsi seperti agar-agar, gelatin dan sejenisnya.
Selain
alkohol, kopi juga tidak dianjurkan diminum selama hamil karena kurang
mengandung zat gizi dan kemungkinan memberikan efek negatif walau hal ini masih
diperdebatkan. Merokok aktif maupun pasif juga harus dihentikan karena
berkaitan dengan tingginya risiko keguguran, bayi lahir meninggal, lahir
prematur, ataupun lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2.500 gram).
PANTAU KENAIKAN BERAT BADAN
Pada
trimester I biasanya ibu hamil akan mengalami penyesuaian terhadap perubahan
fungsional dalam tubuhnya akibat proses kehamilan. Di antaranya keluhan
mual-muntah dan rasa tidak nyaman lainnya. Dengan demikian, asupan makanan
selama trimester ini belum dapat menaikkan BB ibu hamil. Normalnya, pada
trimester I berat badan diharapkan naik kurang dari 2 kilogram. Sedangkan pada
trimester II dan III sebaiknya kenaikan BB kurang dari 1/2 kg setiap minggunya.
Ibu
hamil yang tergolong kurus sebelum hamil, diharapkan bisa mencapai kenaikan BB
sebanyak 12,518 kg pada akhir kehamilan. Sedangkan untuk mereka yang tidak
kurus dan tidak gemuk alias memiliki berat badan ideal diharapkan mencapai
kenaikan BB sebesar 11,516 kg di akhir kehamilannya. Sedangkan mereka yang
kelebihan BB saat sebelum hamil diharapkan kenaikan BB-nya hanya 7,115 kg pada
akhir kehamilannya. Sementara wanita hamil yang kegemukan sebelum hamil,
kenaikan BB dianjurkan sebatas 6 kg atau lebih sedikit pada akhir kehamilannya.
Agar kenaikan berat badan terjaga, tentu saja ibu perlu secara berkala dan rutin
menimbang badan bersamaan dengan pemeriksaan kehamilan.
MENU SEHARI IBU HAMIL
Menu
makanan untuk ibu hamil pada dasarnya tidak banyak berbeda dari menu sebelum
hamil. Jadi seharusnya tidak ada kesulitan berarti dalam pengaturan menu
makanan selama hamil. Nah, berikut bahan makanan yang dianjurkan dalam sehari:
Kelompok
bahan makanan:
|
Porsi:
|
roti, serealia, nasi dan mi
|
6 piring/porsi
|
sayuran
|
3 mangkuk
|
buah
|
4 potong
|
susu, yogurt, dan atau keju
|
2 gelas
|
daging, ayam, ikan, telur dan
kacang-kacangan
|
3 potong
|
lemak, minyak
|
5 sendok teh
|
gula
|
2 sendok makan
|
Berikut
tabel contoh menu makanan dalam sehari bagi ibu hamil
Bahan
makanan
|
Porsi
hidangan sehari
|
Jenis
hidangan
|
Nasi
|
5 + 1 porsi
|
Makan pagi: nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan ikan/ daging 1 potong
sedang (40 gram), tempe 2 potong sedang (50 gram), sayur 1 mangkok dan buah 1
potong sedang
Makan selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
Makan siang: nasi 3 porsi (300 gram), dengan lauk, sayur dan buah sama
dengan pagi
Selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
Makan malam: nasi 2,5 porsi (250 gram) dengan lauk, sayur dan buah
sama dengan pagi/siang
Selingan: susu 1 gelas
|
Sayuran
|
3 mangkuk
|
|
Buah
|
4 potong
|
|
Tempe
|
3 potong
|
|
Daging
|
3 potong
|
|
Susu
|
2 gelas
|
|
Minyak
|
5 sendok teh
|
|
Gula
|
2 sendok makan
|
Variasikan
menu tersebut dengan bahan makanan penukarnya sebagai berikut:
* 1 porsi nasi (100 gram) dapat
ditukar dengan:
Roti
3 potong sedang (70 gram), kentang 2 biji sedang (210 gram), kue kering 5 buah
besar (50 gram), mi basah 2 gelas (200 gram), singkong 1 potong besar (210
gram), jagung biji 1 piring (125 gram), talas 1 potong besar (125 gram), ubi 1
biji sedang (135 gram)
* 1 potong sedang ikan (40 gram)
dapat ditukar dengan:
1
potong kecil ikan asin (15 gram), 1 sendok makan teri kering (20 gram), 1
potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram), 1 buah sedang hati ayam (30 gram), 1
butir telur ayam negeri (55 gram), 1 potong daging sapi (35 gram), 10 biji
bakso sedang (170 gram) dan lainnya.
* 1 mangkuk (100 gram) sayuran, di antaranya buncis, kol, kangkung, kacang panjang, wortel,
labu siam, sawi, terong dan lainnya.
* 1 potong buah, seperti 1 potong besar papaya (110 gram), 1 buah pisang (50
gram), 2 buah jeruk manis (110 gram), 1 potong besar melon (190 gram), 1 potong
besar semangka (180 gram), 1 buah apel (85 gram), 1 buah besar belimbing (140
gram), 1/4 buah nenas sedang (95 gram), 3/4 buah mangga besar (125 gram), 9
duku buah sedang (80 gram), 1 jambu biji besar (100 gram), 2 buah jambu air
sedang (110 gram), 8 buah rambutan (75 gram),
2
buah sedang salak (65 gram), 3 biji nangka (45 gram), 1 buah sedang sawo (85
gram), dan lainnya.
* 2 potong sedang tempe (50 gram)
dapat ditukar dengan:
Tahu
1 potong besar (110 gram), 2 potong oncom kecil (40 gram), 2 sendok makan kacang
hijau (20 gram), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gram), 2 sendok makan
kacang merah segar (20 gram), 2 sendok makan kacang tanah (15 gram), 1,5 sendok
makan kacang mete (15 gram), dan lainnya.
* 1 gelas susu susu sapi (200 cc)
dapat ditukar dengan:
4
sendok makan susu skim (20 gram), 2/3 gelas yogurt nonfat (120 gram), 1 potong
kecil keju (35 gram), dan lainnya.
* Minyak kelapa 1 sendok teh (5 gram)
dapat ditukar dengan:
avokad
1/2 buah besar (60 gram), 1 potong kecil kelapa (15 gram), 2,5 sendok makan
kelapa parut (15 gram), 1/3 gelas santan (40 gram), dan lainnya.
* Gula pasir 1 sendok makan (13 gram)
ditukar dengan:
1
sendok makan madu (15 gram)
Kalori. Zat ini dibutuhkan untuk pembentukan sel-sel baru, pengaliran
makanan dari pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta, serta
pembentukan enzim dan hormon yang mengatur petumbuhan janin. Kalori ini
diperlukan juga bagi tubuh si ibu itu sendiri untuk dapat berfungsi secara
baik. Berapa jumlah yang dibutuhkan? Umumnya selama masa kehamilan 6 bulan
pertama tidak terdapat peningkatan kebutuhan yang bermakna dari kondisi pada
saat si ibu tidak hamil. Peningkatan kebutuhan sekitar 200 Kalori perhari
diperlukan saat usia kehamilan antara 6-9 bulan. 200 Kalori tersebut dalam
keseharian dapat diwakilkan dengan 1 toast sandwich keju.
Protein yang banyak terdapat pada
daging, keju, ikan, telur, kacang-kacangan, tahu dan tempe, berguna untuk
membangun sel-sel baru janin (sel darah, kulit, rambut, kuku, dan jaringan
otot). Protein buat sang Ibu juga memiliki fungsi sama yaitu sebagai zat
pembangun. Kebutuhan selama kehamilan tidak jauh berbeda dengan saat sebelum
hamil. Bagi wanita asia umumnya, usia 19-49 tahun perhari diperlukan protein
sebanyak 50 Gram. Pembagian lebih rinci 50 Gram tersebut menurut sumber
proteinnya adalah 9 Gram protein ikan, 6 Gram protein hewan dan antara 35-40
Gram dari sumber nabati/tumbuhan.
Vitamin. Banyak jenis vitamin
diperlukan selama kehamilan dalam jumlah tertentu daintaranya :
Vitamin A untuk pertumbuhan janin
yang dibutuhkan dalam jumlah tertentu saja dan tidak berlebihan karena dapat
berbahaya bagi kesehatan janin. Sangat dianjurkan untuk menkonsumsi vitamin A
yang bersumber dari sayur dan buah-buahn seperti mangga, tomat, wortel dan
aprikot. Sumber-sumber vitamin A lainnya masih sangat banyak dan dapat ibu Ria
telusuri dengan mudah; vitamin B1 dan B2 serta niasin untuk proses metabolisme
tubuh; Vitamin B6 dan B12 untuk mengatur penggunaan protein; Vitamin C untuk
membantu penyerapan zat besi selama hamil atau mencegah anemia; Vitamin D pada
susu dan olahannya serta kacang-kacangan, menopang pembentukan tulang, gigi,
serta persendian janin dan Vitamin E untuk pembetukan sel-sel darah merah serta
melindungi lemak dari kerusakan.
Mineral, Asam folat dan seng dalam
sayuran dan buah-buahan seperti jeruk, pisang, brokoli, serta wortel untuk
pembentukan susunan saraf pusat dan otak janin. Kedudukan mineral disini dangat
penting berkaitan karena mineral juga membantu proses tumbuh kembangoragan
bayi. Contoh perna penting yang perlu diingat adalah yang dimainkann oleh Asam
Folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil sebanyak 400 µg perhari dengan tujuan
mencegah terdapatnya kerusakan pembentukan susunan syaraf pada bayi. Selama
hamil juga dianjurkan makan banyak serat dan minum air putih.
Penting juga untuk diingat
bahwasanya selama kehamilan kenaikan berat badan ibu dapat menjadi penentuan
kecukupan gizi. Walaupun tidak langsung berkaitan dengan beratbadan janin yang
dilahirkan akan tetapi biasanya seorang ibu hamil yang sehat dapat mengalami
kenaikan berat badan selma kehamilan sebesar 8-15 Kg yang bervariasi menurut
pola individual tergantung pada berat badan sebelumya, ras, usia dan pola
makan.Kalau dilihat sepintas sangat rumit...tapi sebenarnya tidak terlalu
rumit. Yang perlu untuk dijadikan perinsip bagi ibu hamil adalah dia memiliki
pola makan yang terukur. Maksudnya terukur adalah tahu kebutuhannya dan kemudian
memenuhinya. Saat ini berbagai artikel juga banyak ditemui untuk dapat
mengetahui berbagai sumber makanan yang mengandung bahan yang diperlukan. Ada
sebuah pedoman sederhana untuk dapat menjadi patokan yang lebih singkat bagi
ibu hamil dalam memantau kondisi makannya. Pedoman tersebut adalah :
Konsumsi makanan yang banyak
mengandung Asam Folat. Ingat kebutuhan selama 12 pekan I kehamilan untuk Asam
Folat sebanyak 400µg perhari.
Lakukan pola makan yang seimbang
bagi kehamilan, yaitu :
Makan makanan sumber karbohidrat
secukupnya. Peningkata kebutuhan baru terjadi pada masa 3 bulan terakhir
kehamilan
Makan banyak buah dan sayuran
Jika memang hendak menggunakan
suplementasi makanan atau vitamin maka gunakan suplemen makanan dan vitamin
yang memang dikhususkan untuk kondisi kehamilan
Susu dan produknya (keju, yoghurt dll) yang telah diproses pasteurisasi sangat baik untuk kehamilan
Susu dan produknya (keju, yoghurt dll) yang telah diproses pasteurisasi sangat baik untuk kehamilan
Makan cukup makanan yang mengandung
protein
Jangan terlalu banyak makan makanan
manis dan berlemak
Minum setidaknya 1-1.5 L cairan
perhari (utamanya air bening, jus buah atau dapat pula dari susu atau makanan
cair)
Jangan makan hati karena banyak
mengandung Retinol (Vitamin A Hewani), dan makan-makanan yang tidak
dimasak/diolah sempurna (Setengah matang)
Tidak boleh merokok dan minum
Alkohol
Perhatikan kenaikan berat badan
Bagaimana kaitannya dengan puasa?
Puasa pada hakikatnya bukanlah perubahan kondisi kondisi yang ekstrim. Dalam
puasa yang terjadi sebenarnya adalah pengaturan sementara pola makan yang ada
menuruti ketetapan 4JJI SWT sebagai Yang Maha Menciptakan. Penting untuk
diingat disini bahwasanya 4JJI sebagai Yang Maha Menciptakan segala sesuatu
pastilah mengetahui pula apa yang terbaik untuk mahluk-Nya. Termasuk dalam
maslah puasa ini. Segala aturan sudah lengkap tinggal melaksanakannya
saja.Nah...untuk ibu hamil sebenarnya puasa tidak dilarang asalkan kondisi
kesehatan yang ada menunjang untuknya. Apa maksudnya menunjang? Hal-hal diatas
yang telah kita bicarakan sebenarnya merupakan sebuah standard medis bagi
kehamilan tanpa resiko atau katakan saja terjadi pada seorang ibu yang sebelum
kondisi kehamilan memiliki status kesehatan yang baik. Kalau memang demikian
adanya, dan saya berharap kondisi ibu Ria seperti ini, insya 4JJI masalah puasa
memang masalah penyesuaian pola makan saja. Pola makan yang disesuaikan
berkaitan lebih utama dengan waktu dan cara makan. Masalah jenis makanan dan
zat nutrisi yang terkandung didalamnya adalah sebuah ketetapan yang harus
dipenuhi. Tinjauan medis mengatakan bahwa sebaiknya dalam memenuhi peningkatan
kebutuhan asupan gizi yang ada ibu hamil melakukannya secara bertahap.
Prinsipnya makan sedikit-sedikit tetapi sering lebih diutamakan dibandingkan
makan besar sekaligus. Selain itu perlu diperhatikan perubahan umum yang
terjadi dalam kehamilan seperti betambahnya berat badan yang sebagian besarnya
terdiri dari cairan maka nilai Hb dalam darah bisa menurun karena terjadi
pengenceran. Selain itu peningkatan kadar beberapa hormon dalam tubuh yang
penting untuk mempertahankan serta membantu proses tumbuh kembang dalam
kehamilan itu sendiri juga berpengaruh pada fungsi tubuh ibu. Mengatasi hal ini
tidaklah rumit dan jangan dianggap memberatkan karena memang kehamilan adalah
proses yang normal.
Masalah pengaturan makan dalam puasa
seperti yang ibu Ria katakan menurut pandangan medis tinggal memerlukan
pengaturan waktu makan seperti makan sedikit-sedikit tetapi lebih sering pada
waktu malam hari dan juga jenid makanan yang dikonsumsi harus lebih
memperhatikan faktor kebutuhan karena ketika ibu hamil makan sesukanya tapi
tidak memperhatikan kebutuhan semestinya bisa jadi dia merasakan kenyang akan
tetapi kebutuhan nutrisi kehamilannya tidak terpenuhi. Oleh karena itu penting
untuk memperhatikan kebutuhan nutrisi yang ada.Mengenai perubahan yang memang normal
terjadi dan pengaruhnya pada kehamilan seperti peningkatan hormaon yangbiasanya
akan membuat si ibu jadi lebih seirng mual dan bahkan dapat diserang penyakit
lambung, sangat saya sarankan kepada ibu Ria dalam hal ini untuk berkomunikasi
lebih intensif kepada dokter kebidanan yang menjadi penyedia jasa kesehatan
keluarga ibu. Pada umunya setiap tenaga medis ketika menghadapi kasus kehamilan
dengan kondisi sehat akan lebih banyak memotivasi kepada pengguna jasa
pelayanan kesehatan untuk dapat melakukan langkah-langkah preventif dan
menggunakan kemampuan tubuh sendiri untuk mempertahankan fungsi normalnya
sebelum akhrinya beralih kepada tindakan kuratif. Perlu juga saya tambahkan
disini bahwa faktor olahraga atau gerak badan bagi ibu hamil jangan sampai dilupakan
karena hal inipun dapat membantu tubuh untuk lebih mengaktifkan proses
metabolismenya dan dengan sendirinya akan meningkatkan jumlah turnover zat-zat
makanan yang diperlukan tubuh serta membuang zat-zat sisa yang tidak diperlukan
lagi. Olahraga yang diperlukan bagi ibu hamil tentunya olahraga yang telah
disesuaikan dimana lebih ditekankan pada kegiatan yang membtuhkan banyak
oksigen dibandingkan penguatan otot dan juga intensitas ringan dan bertahap.
Jalan pagi santai selama 1 jam atau menjelang berbuka dapat menjadi aktivitas
pilihan yang cukup enak.Insya 4JJI ini yang saya dapat sarankan untuk saat ini.
Mohon maaf jika ada kesalahan dan atau kekurangan yang disebabkan karena
kelemahan saya sendiri. Selamat menjalani masa kehamilan yang indah dan semoga
sekali lagi ridho dan rahmat 4JJI tercurah selalu kepada ibu Ria dan keluarga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar